Apa yang dimaksud dengan “orang
cerdas”, memiliki “kecerdasan”, dan bersikap “cerdas”? Banyak sekali definisi
kecerdasan yang pada umumnya dikenal serta dibagi menjadi IQ, SQ, EQ hingga Adversity Quotien yang juga dianggap
sebagai salah satu kecerdasan unik yang saling berbeda kadar dan proporsinya antara
satu individu dengan individu lainnya.
Namun, KWANG punya definisi
terhadap “kecerdasan” yang agak sedikit berbeda dengan yang selama ini dibahas
dalam kebanyakan buku-buku tekstual yang membahas teori tentang kecerdasan. Ingin
tahu apakah itu? Penasaran bukan? Itulah yang tepatnya sedang KWANG bahas dalam
artikel singkat ini, dan semoga membawa banyak manfaat bagi para pembacanya.
Singkatnya, atau secara
sederhananya, kecerdasan atau suatu sikap cerdas, bagi KWANG dapat dimaknai
serta diartikan sebagai kemampuan dan keberanian untuk mengambil sikap yang
dilandasi oleh sebentuk skala prioritas. Banyak orang-orang yang
bahkan tidak tahu apa skala prioritas dalam keseharian dan hidupnya. Ada juga orang-orang
yang tahu dan bisa memilah mana yang merupakan prioritas dan mana yang bukan
prioritas, hanya saja tidak punya kecerdasan untuk mengeksekusi dan mendisiplinkan
aktivitas, waktu, maupun kesibukan dirinya sendiri sesuai skala prioritas
dimaksud.
Namun apakah artinya “kecerdasan
terhadap skala prioritas” demikian sifatnya ialah semacam bakat bawaan
sejak lahir, ataukah bisa juga kita tumbuh, latih, serta kembangkan? Tidak KWANG
pungkiri, banyak sekali orang-orang jenius menjadi jenius karena kemampuan
bakat bawaan lahirnya untuk mampu berfokus pada hal-hal yang paling penting
dan paling bermanfaat sehingga waktunya menjadi efektif serta produktif. Dengan
kata lain, IQ pada dasarnya bertopang pada “kecerdasan menentukan skala
prioritas” itu sendiri.
Namun tidak juga dapat KWANG
pungkiri, banyak diantara kita yang bahkan kesulitan untuk memilah dan
menentukan mana yang menjadi prioritas dalam setiap kegiatan pada kehidupan dan
keseharian kita. Lebih sukarnya lagi dalam level yang lebih rumit, ialah tahu
mana skala prioritas (priority) yang
harus diambil dan dilaksanakan untuk didahulukan secara sesegera mungkin, namun
kita juga seringkali gagal untuk mengeksekusinya.
Ternyata, kesimpulan atau
hipotesis sederhana yang dapat kita ajukan, kemampuan untuk mementukan skala
prioritas dibutuhkan sebentuk kecerdasan jenis “kecerdasan terhadap prioritas”
itu sendiri, sementara untuk mengeksekusi apa yang telah kita tetapkan sebagai
skala prioritas, juga membutuhkan level kecerdasan itu sendiri, yakni
kecerdasan mengenai skala priortas, alias sense of priority.
Sebenarnya bagaimana cara kerja
kecerdasan jenis ini bekerja, atau bagaimana cara kerjanya “kecerdasan
prioritas” ini sehingga seseorang mampu bersikap sesuai apa yang mampu ia nilai
serta putuskan sebagai prioritasnya?
Mengapa seseorang dengan “kecerdasan
terhadap prioritas” ini, demikian unik? Dirinya bisa jadi tidak punya jenis-jenis
kecerdasan lain, namun dirinya bisa mencapai puncak gemilang suatu prestasi fenomenal
berkat kemampuannya untuk MENETAPKAN FOKUS serta BERFOKUS pada
hal-hal yang paling penting dalam hidupnya, dan membuat visi serta misi
hidupnya dalam setiap aspek dan setiap momen hidupnya.
Ya, mungkin itulah rahasia atau
kunci sukses orang-orang sukses. Mereka tidak harus selalu cerdas dalam artian
kecerdasan-kecerdasan konvensional yang selama ini telah kita kenal, namun
mereka sangat terampil dalam urusan menetapkan fokus terhadap prioritas, serta
berfokus dalam rangka menegakkan prioritas dalam setiap kegiatan hidup
kesehariannya.
Kata-kata sakti yang selalu
ditumbuhkan mereka yang ingin berlatih agar dapat memiliki sensitifitas
(kepekaan) maupun ketajaman dalam “kecerdasan prioritas”, ialah kata-kata berikut
yang dapat terus kita gaungkan dan katakan secara berulang-ulang kepada diri
kita sendiri ataupun lewat membatin, yakni : “Skala prioritas, prioritas, dahulukan prioritas, utamakan prioritas,
kerjakan apa yang menjadi prioritas dan segerakan lakukan yang harus kita tuntaskan
sesuai skala prioritas!”
Atau untuk lebih mudahnya,
seperti yang selama ini terus KWANG latih, ialah membuat mantra berikut yang
harus terus kita ulangi dan ulangi kepada diri kita sendiri saat berlatih
kecerdasan ini : “Skala PRIORITAS, skala PRIORITAS,
skala PRIORITAS, ...”—ulangi terus dan terus sampai wawasan dan cara
pandang “open minded” kita mulai
lebih terbuka.
Kebetulan KWANG bukanlah
sesosok individu yang sudah punya tipe kecerdasan ini sejak semula dilahirkan,
sehingga mau tidak mau harus KWANG tumbuhkan dan kembangan sendiri dalam setiap
pola berpikir KWANG dikeseharian. Dan, itulah kabar baiknya, kita semua dapat
melatihnya, bila kita punya kemauan serius untuk itu dan mau berlatihnya secara
sepenuh hati dimana dan kapan pun. Menarik bukan? Cobalah, toh tidak ada
ruginya bukan tips penting ini langsung dipraktikkan dan dilatih?
Musuh utama dari “kecerdasan
prioritas”, ialah ketika kita terlampau banyak membuat-membuat alasan dalam
hidup kita, dalam setiap hal, dan senantiasa terjebak dalam kebiasaan membuat pembenaran
diri kita sendiri.
Biang dari banyak membuat-membuat
alasan, seringkali ialah kemalasan diri kita sendiri sebagai biang keladinya. Karenanya,
hindari selalu “mencari-cari alasan” saat berlatih “kecerdasan prioritas”.
JUST DO IT RIGHT NOW! What You need is
JUST DO IT!
Lalu, bagaimana cara
mengimplementasikannya? Kalimat bijak dari tokoh tidak dikenal berikut ini,
sengaja KWANG kutipkan sebagai inspirasi dan contohnya:
“Wirausahawan (entrepreneur) akan lebih dibutuhkan pada tahap awal
pengembangan perusahaan, dan seorang manajer dibutuhkan untuk mengatur
perusahaan yang telah maju.”
Terdapat juga peribahasa yang
sangat KWANG sukai, karena cukup menggambarkan “kecerdasan prioritas” sang
pencetus peribahasa berikut ini:
“Tempalah besi selagi masih panas. Pergunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya
dengan tidak menunda-nunda pekerjaan.”
Memang patut kita sayangkan,
jenis kecerdasan yang paling mendasar dan sekaligus sepenting seperti “kecerdasan
prioritas” demikian, tidak pernah diajarkan kepada kita dalam bangku pendidikan
formal sedari kita kecil di Sekolah Dasar hingga dewasa. Terlebih pendidikan
tinggi dan kurikulum perkuliahan, tidak akan kita mendapati latihan dan
pembukaan wawasan mata hati kita atas “kecerdasan prioritas” ini. Karena itulah
KWANG merasa penting untuk membaginya dalam kesempatan singkat yang namun
berharga ini bagi para pembaca dan pengunjung setia website yang KWANG asuh ini.
Mungkin selama ini kita sudah
terlanjur “salah arah” dan atau mungkin “salah asuhan”, atau mungkin juga “salah
kaprah”, dengan lebih banyak membuang-buang waktu kita untuk hal-hal yang sebenarnya
kurang penting (atau bahkan sudah menyadari itu tidak penting, namun tetap juga
menghabiskan waktu untuk hal yang tidak produktif semacam itu), bahkan
mengorbankan banyak hal-hal penting untuk hal-hal yang kurang bermanfaat bagi
kita.
Namun, Sobat tidak perlu berputus-asa,
selalu ada setitik dan secercah harapan bagi kita untuk “memutar haluan
sekarang juga”, dengan disimbolikkan peribahasa indah berikut ini yang juga pastilah
kita semua sukai merenungkannya bersama-sama:
“Sesat di ujung jalan, segera balik ke pangkalnya. Jika mengetahui
perbuatan kita salah, maka sebaiknya segera kembali ke jalan yang benar.”
Sudahkan Sobat menetapkan dan
menjalankan apa yang menjadi prioritas, dalam keseharian dan setiap kegiatan
Sobat? Mungkin tampak mudah, membuat pemilahan, dan lebih sukar lagi saat
membuat keputusan dan eksekusinya. Bila itu sampai Sobat alami, janganlah putus
asa, “kecerdasan prioritas” masih bisa dilatih! Menetapkan dan MENERAPKAN apa yang telah kita prioritaskan, membutuhkan disiplin diri, bukan lagi soal apa yang suka atau tidak suka kita lakukan, namun DISIPLIN DIRI serta KOMITMEN.
Mencintai karir dan profesi kita
adalah penting, namun mencintai kesehatan diri kita pun tidak kalah pentingnya,
bukankah begitu? Sama seperti orang-orang yang mengetahui skala prioritas dalam hidupnya, akan berpikir bahwa makanan yang sehat dan menjadi bertubuh sehat itu adalah enak. Karena KWANG EARRINGS adalah teman terbaik mu! 😊😇😉
0 comments
Ikuti juga sosial media kami pada business.facebook, dengan akun : "Expat 2 Local Thai" / @guideriana
Rincian layanan JasTip (Jasa Titip) produk Thailand, dapat dilihat pada menu "Jasa Pencarian, Jasa Titip, dan Pengiriman Produk Thailand ke Indonesia".
Rincian layanan Private Tour Guide di Bangkok-Thailand, dapat dilihat pada menu "Private Tour Guide Riana".
NOTE REDAKSI : Seluruh info kontak dalam website ini diperuntukkan khusus untuk tujuan pemesanan dan bagi pengguna jasa layanan yang kami tawarkan dalam website ini. Menghubungi kami diluar peruntukan tersebut, dimaknai sebagai menyalah-gunakan nomor / email kontak kerja profesi kami, tidak akan ditanggapi.
Mohon kesediaan menunggu sejenak bila belum ada tanggapan secara segera, karena faktor kesibukan atau karena lain sebab. Pemesanan akan kami respons sesegera yang kami mampu.
Konsumen / pengguna jasa dapat melakukan pemesanan pada nomor kontak / email yang tercantum dalam menu "HUBUNGI KAMI" atau pada rincian "contact person" di atas, bukan pada kolom komentar pada posting website.
Kami tunggu pesanan teman-teman sekalian dimana pun berada, akan kami kirimkan pesanan Anda dengan hati yang penuh kehangatan untuk Anda atau untuk buah hati dan keluarga yang Anda kasihi.
Salam hangat dari Bangkok, Thailand.
ttd
GUIDE RIANA & REMEMBERTHAI TEAM